Surat untuk Diriku 15
Tahun Lalu
Hai
icaq. Gimana kabarmu? Aku adalah dirimu 15 tahun yang akan datang. Jangan kaget
begitu, kamu kan sudah sering melihat film Back to The Future atau film2
perjalanan waktu lainnya. Jangan kaget juga kalo kamu dimasa depan nanti
bertambah berat badan 20 kilo. Tapi siapa peduli? Kita kan sama-sama ingin
gendut hingga mencoba susu menggemuk badan kan? Yang nantinya akan sama-sama
kita sesali karena gen kita sudah gemuk dari sananya.
Anyway.
Aku dimasa depan tak kurang suatu apapun. Tetap ganteng dan menggemaskan. Melalui
surat ini aku ingin memberikanmu nasehat. Yang kelak akan kamu syukuri. Oke kita
mulai saja. Berikut nasehat-nasehat dariku untuk aku dimasa lalu. 15 tahun yang
lalu.
1. Nggak usah sok-sokan dengerin musik
indie, musik punk ataupun musik reggae. Sungguhan. Nggak usah. Nggak usahlah
beli kaset The Sigit, The upstairs dan music begituan lainnya. Kenapa? Karena dirimu
di masa depan lebih senang mendengarkan musik “relaksasi suara alam” atau “musik
terapi insomnia”. Jadi musik-musik yang sekarang kamu dengerin itu akan kalah
pada waktunya dengan metabolisme tubuh. Insomnia adalah sahabatmu.
Kamu suka insomnia? Begadang sambil maen
game sampe pagi? Atau sambil makan dua indomie dengan 2 telor di malam hari? Rasakan
nanti ketika pulang sudah jam 9 malam dan besoknya harus berangkat pagi untuk
kerja.
Aku sarankan mulailah mendownload musik “Oasis
Meditasi”, dimasa depan musik itu akan menenangkan jiwamu dari godaan mengumpat
grup keluarga yang diisi pendukung presiden fanatik, grup menebar hoax atau
kebodohan orang-orang yang takut dengan symbol segitiga dan lingkaran.
2. Metabolisme tubuhku tak lagi seperti
dulu. Sapa tau kamu mau tapi sepertinya mustahil. Tapi sapa tau, mulailah
berlari keliling lapangan deket rumah. Bukan. Bukan lapangan badminton. Tapi lapangan
bola. Lumayan menjauhkan penyakit yang akan terjangkit di umurku sekarang. Makan
kambing dikit jadi pusing. Makan sayur banyak jadi asam urat. Kurang minum jadi
ambeyen. Pokoknya ribet deh.
3. Nggak usah sok-sokan baca buku “poor dad
rich dad” karya Robet Kiyosaki, “the secret” karya Rondha Byrne atau bahkan “belajar goblok dari bob sadino”. Nggak
usah sok-sokan bermimpi terlalu muluk begitu. Dimasa depan nanti yang ingin
kamu pelajari cuman “The Life Changing Magic Of Tidying Up” karya marie
kondo dan hidup minimalism. Saranku mending kamu belajar hidup minimalism dari
sekarang. Hidup minimalism itu kata keren dari hidup miskin. Jadi biasakan
miskin tiap hari. Kurangi 1 lemari komik dan beberapa majalah porno di lemari
bukumu. Kurangi semua hal. Karena inti dari minimalism dan metode marie kondo
adalah tidak punya apa-apa.
Beneran. Hidup minimalism akan
menyelamatkanmu dari istri yang suka bilang “barangnya lucu ya” tiap liat
barang di Ace Hardware atau istri yang bilang “kayaknya kita harus beli tv
tambahan deh mas buat kalo ada tamu dateng dan pengen nonton tv”. Percayalah. Bilang
kamu penganut hidup minimalism dari umur 17 tahun. Bilang kamu adalah pemuka
agama minimalism. Itu akan menyelamatkanmu dan dompet kita.
4. Nggak usah sok-sokan pengen nonton
bioskop sering-sering. Semua bisa kamu tonton di indoxxi.studio. SEMUANYA. Mau Hollywood
sampe Bollywood, dari jepang sampe perancis. Dari film festival sampe film
semi. Semua ada. Nggak usah tu ikut temen rame-rame nonton yang akhirnya cuman
dibuat modus buat nemenin beberapa sejoli bisa ciuman di bioskop. Lagian kalopun
dimasamu belom ada indoxxi.studio, tinggal tungguin aja filmnya di bioskop
trans tv. Hemat bro. mayan buat beli saham google ato apple.
Dan yang terakhir.
5. Nggak usah sok baik sama temen
sebangkumu, bernama novian, dengan mengakomodir semua buku pelajaran. Dia bilang
“aku ndak bisa beli buku dulu caq. Kakakku mo nikah. Duitnya aku hemat” dia
bakal ngmg begitu terus bahkan sampe kelas 3. Sampe negeri api menyerang. Sampe
kamu sadar kalo dia cuman pelit aja. Saranku fotokopi aja. Karena dikuliah
nanti, kemampuan memfotokopi buku pelajaran adalah kemampuan bertahan hidup
yang baik. Tapi ingat, nanti kalo kamu kuliah, jangan sok-sokan nyatet materi
kuliah. Di semester 2, temen kamu yang pintar dan catatannya bagus, akan
meminjamkan bukunya kesatu orang. Satu orang pindah ke orang lain. Begitu seterusnya
sampe catetan si anak ilang. Akhirnya, temen kamu itu belajar dari fotokopian
catetannya dia sendiri.
Semoga nasehatlku ini bisa jadi
pedomanmu untuk menjalani hidup menjadi lebih baik. Dari aku 15 tahun yang akan
datang untuk aku di 15 tahun yang lalu.