Tiap minggu aku selalu
pulang ke semarang. Dari pati jumat malam balik lagi ke pati senin pagi.
Dan hal rutin yang harus lakukan selain memakan janin adalah bermain
dengan ponakan. Aku punya 5 biji ponakan yang mana mereka adalah
cerminan dari anak iblis! MEREKA IBLIS!!
Ponakan pertamaku adalah satu-satunya yang berjenis kelamin cowok. Ga sering ketemu sih soalnya udah sma, jadi suka maen sama temen-temen yang sebaya.
Nah, yang bermasalah adalah 4 ponakan lainnya. Mereka semua cewek. Mari aku ceritakan 1 per satu.
Tia, kelas 3 SD dengan postur seperti anak smp. Berat badannya sama dengan 3 ponakan lain dijadikan 1. pernah sesekali dia dateng sambil lari ke arahku, hal bodoh yang aku lakukan dan sampe sekarang aku sesali adalah menampakkan posisi siap merangkul. Membuka tangan lebar-lebar…
“OM ICAK!!” dari kejauhan dia lari bagai banteng siap nyeruduk.
Aku dengan anggunnya membuka tangan lebar-lebar “TIA!!”
Kita bagaikan main film India, berlari, bertemu di padang bunga, berpelukan. Tapi waktu itu aku urungkan niat untuk menari dengan udel yang keliatan. Padahal momennya pas.
Dan setelah ponakanku mendekat,
5 meter, mukaku masih biasa
4 meter, melihat ponakanku bagaikan banteng kalap
3 meter, aku yang mulai kalap, takut sendiri diseruduk
2 meter, suara ponakanku kedengeran. Hhhhh… Hhhhh
1 meter, aku jerit! Dan
BLUK!
Aku ga bisa napas! Tiba2 semuanya berputar-putar, bumi kayak bergoyang, aku liat cahaya putih dari kejauhan…
“om icak ga papa?” Tanya Tia dengan polosnya. Ga tau kejahatan apa yang baru dia lakukan!
“kayaknya pankreasnya om icak geser…”
selanjutnya adalah SASA, adiknya TIA, ponakanku yang satu ini sangat suka menyanyi. Dalam sehari bisa nyanyi terus. Waktu mandi, makan, sepedaan keliling kampus, nulis, gambar kecuali saat tidur. Masalahnya adalah lagu yang di nyanyikan selalu sama. Waktu suka lagu “Suara” milih hijau daun, dia akan nyanyi seharian. Salah pula. Begini liriknya
pas bagian Reff:
suara, susu manohara
boleh dicoba di mana aja
nanti ditangkep pak polisi
ditembak mati
masuk televisi..
sumpeh! Anak2 sekarang daya karangnya bikin kaget.
Selain itu, sasa punya gaya tidur yang mengagumkan. Pernah jatuh dari kasur gara-gara kalo tidur menggelinding dengan indahnya. Mungkin dalam keadaan tidak sadar, dia bisa melakukan acrobat senam indah. Coba kalo ada olimpiade senam tidur. Sasa pasti juara 1. Masalahnya waktu aku tidur ma dia, aku ga tau kebiasaan biadab itu. Aku kaget banget waktu tau kalo dia tidurnya muter! Malem2 aku bangun gara2 kaki sasa udah ada di muka! Pantes aku ga bisa napas. Jempol kakinya dengan sukses mendekati lubang idungku. Aku jadi takut kalo lubang idungku ga perawan lagi…
Diva dan Chela. Adalah ponakanku yang udah sering aku ceritakan. Mereka kakak beradik. Mereka bagaikan beauty and the beast. Bedanya mereka bermuka beauty dan berkelakuan beast!!
Mereka suka minta gendong tapi bersama-sama. Rasanya kayak jadi kuli panggul di pasar. Mereka suka minta 2 kalo jajan dengan asumsi ngasih buat sodaranya. Padahal dua2nya ikut ke supermarket. Tapi tetep minta 2 tiap anak. Mereka suka teriak2 sambil tarik2 tanganku, dengan komposisi diva di sebelah kanan dan chela sebelah kiri. Mereka suka minta kuda2an dengan aku yang harus jadi kudanya dan mereka jadi cowboynya. Waktu aku minta yang jadi cowboy mereka malah mau nonton TV, curang!
Mereka suka minta di dongengin. Dan dongeng yang sering banget diceritain ke mereka adalah kancil mencuri ketimun. Entah apa yang ada dipikiran ibu mereka. Apakah ingin anaknya menanam ketimun atau malah ingin anaknya menjadi kancil? Aku pikir dongeng itu kurang bagus. Maka aku punya rencana hebat., aku puny aide cerita lain!
“va, che! Sini, om icak punya cerita baru!”
“ga mau, lagi nonton film!” kata diva dengan lantang. Dan aku tau pasti adiknya bakal ikut2an.
“he eh, ton ilem” tu kan…
Aku ga habis akal! Aku keluarkan dompet, kipas2 uang 20rban. Dengan sukses mereka berlari kearahku. “cerita apa om?”
“judulnya kancil mencuri laptop!”
“WA!!!” mereka teriak seneng bukan karena ceritanya. Tapi karena uang yang aku pegang, terbukti dari sorot mata mereka yang ga fokus ke aku tapi ke arah otto iskandar dinata!
SI KANCIL MENCURI LAPTOP
“pada suatu hari, pak tani yang nanem timun jengkel sama si kancil gara2 timunnya di curi terus. Akhirnya pak tani beli laptop. Sekarang dia order lewat facebook dan kaskus. Pak tani jadi kaya raya gara2 jadi order trus di jual lagi. Si kancil jengkel gara2 pak tani ga nanem timun lagi. Si kancil berpikir, gimana caranya dia makan? Anak2nya juga belon dikasih makan, gimana dia menafkahi anak istrinya? Padahal sebentar lagi anak si kancil mau masuk usia sekolah. Mana istrinya harus ke Larissa tiap 2 minggu untuk facial. Si kancil akhirnya kalap. Dia dateng ke rumah pak tani dan nyolong laptop pak tani. Akhirnya pak tani dan si kancil hidup bahagia. Tamat.”
Dasyat! Cerita karanganku ini bikin mereka tidur saking boringnya! Jadi aku ga perlu ngeluarin 20rbku untuk mereka. Aku jadi bayangin, saking mereka terinspirasi dengan kisah ini, suatu saat nanti mereka akan dateng ke rumah dengan bangganya.
“om, aku nyolong jemuran tetangga!”
“BAGUS! Kalo kamu chela?”
“habis nusuk perut yang punya jemuran pake gantungan baju!”
“GUD DOG!” jawabku sambil ngelus2 kepala mereka. Ponakanku dengan sukses menjadi kriminal tingkat akut.
tia
sasa
diva
chela
Ponakan pertamaku adalah satu-satunya yang berjenis kelamin cowok. Ga sering ketemu sih soalnya udah sma, jadi suka maen sama temen-temen yang sebaya.
Nah, yang bermasalah adalah 4 ponakan lainnya. Mereka semua cewek. Mari aku ceritakan 1 per satu.
Tia, kelas 3 SD dengan postur seperti anak smp. Berat badannya sama dengan 3 ponakan lain dijadikan 1. pernah sesekali dia dateng sambil lari ke arahku, hal bodoh yang aku lakukan dan sampe sekarang aku sesali adalah menampakkan posisi siap merangkul. Membuka tangan lebar-lebar…
“OM ICAK!!” dari kejauhan dia lari bagai banteng siap nyeruduk.
Aku dengan anggunnya membuka tangan lebar-lebar “TIA!!”
Kita bagaikan main film India, berlari, bertemu di padang bunga, berpelukan. Tapi waktu itu aku urungkan niat untuk menari dengan udel yang keliatan. Padahal momennya pas.
Dan setelah ponakanku mendekat,
5 meter, mukaku masih biasa
4 meter, melihat ponakanku bagaikan banteng kalap
3 meter, aku yang mulai kalap, takut sendiri diseruduk
2 meter, suara ponakanku kedengeran. Hhhhh… Hhhhh
1 meter, aku jerit! Dan
BLUK!
Aku ga bisa napas! Tiba2 semuanya berputar-putar, bumi kayak bergoyang, aku liat cahaya putih dari kejauhan…
“om icak ga papa?” Tanya Tia dengan polosnya. Ga tau kejahatan apa yang baru dia lakukan!
“kayaknya pankreasnya om icak geser…”
selanjutnya adalah SASA, adiknya TIA, ponakanku yang satu ini sangat suka menyanyi. Dalam sehari bisa nyanyi terus. Waktu mandi, makan, sepedaan keliling kampus, nulis, gambar kecuali saat tidur. Masalahnya adalah lagu yang di nyanyikan selalu sama. Waktu suka lagu “Suara” milih hijau daun, dia akan nyanyi seharian. Salah pula. Begini liriknya
pas bagian Reff:
suara, susu manohara
boleh dicoba di mana aja
nanti ditangkep pak polisi
ditembak mati
masuk televisi..
sumpeh! Anak2 sekarang daya karangnya bikin kaget.
Selain itu, sasa punya gaya tidur yang mengagumkan. Pernah jatuh dari kasur gara-gara kalo tidur menggelinding dengan indahnya. Mungkin dalam keadaan tidak sadar, dia bisa melakukan acrobat senam indah. Coba kalo ada olimpiade senam tidur. Sasa pasti juara 1. Masalahnya waktu aku tidur ma dia, aku ga tau kebiasaan biadab itu. Aku kaget banget waktu tau kalo dia tidurnya muter! Malem2 aku bangun gara2 kaki sasa udah ada di muka! Pantes aku ga bisa napas. Jempol kakinya dengan sukses mendekati lubang idungku. Aku jadi takut kalo lubang idungku ga perawan lagi…
Diva dan Chela. Adalah ponakanku yang udah sering aku ceritakan. Mereka kakak beradik. Mereka bagaikan beauty and the beast. Bedanya mereka bermuka beauty dan berkelakuan beast!!
Mereka suka minta gendong tapi bersama-sama. Rasanya kayak jadi kuli panggul di pasar. Mereka suka minta 2 kalo jajan dengan asumsi ngasih buat sodaranya. Padahal dua2nya ikut ke supermarket. Tapi tetep minta 2 tiap anak. Mereka suka teriak2 sambil tarik2 tanganku, dengan komposisi diva di sebelah kanan dan chela sebelah kiri. Mereka suka minta kuda2an dengan aku yang harus jadi kudanya dan mereka jadi cowboynya. Waktu aku minta yang jadi cowboy mereka malah mau nonton TV, curang!
Mereka suka minta di dongengin. Dan dongeng yang sering banget diceritain ke mereka adalah kancil mencuri ketimun. Entah apa yang ada dipikiran ibu mereka. Apakah ingin anaknya menanam ketimun atau malah ingin anaknya menjadi kancil? Aku pikir dongeng itu kurang bagus. Maka aku punya rencana hebat., aku puny aide cerita lain!
“va, che! Sini, om icak punya cerita baru!”
“ga mau, lagi nonton film!” kata diva dengan lantang. Dan aku tau pasti adiknya bakal ikut2an.
“he eh, ton ilem” tu kan…
Aku ga habis akal! Aku keluarkan dompet, kipas2 uang 20rban. Dengan sukses mereka berlari kearahku. “cerita apa om?”
“judulnya kancil mencuri laptop!”
“WA!!!” mereka teriak seneng bukan karena ceritanya. Tapi karena uang yang aku pegang, terbukti dari sorot mata mereka yang ga fokus ke aku tapi ke arah otto iskandar dinata!
SI KANCIL MENCURI LAPTOP
“pada suatu hari, pak tani yang nanem timun jengkel sama si kancil gara2 timunnya di curi terus. Akhirnya pak tani beli laptop. Sekarang dia order lewat facebook dan kaskus. Pak tani jadi kaya raya gara2 jadi order trus di jual lagi. Si kancil jengkel gara2 pak tani ga nanem timun lagi. Si kancil berpikir, gimana caranya dia makan? Anak2nya juga belon dikasih makan, gimana dia menafkahi anak istrinya? Padahal sebentar lagi anak si kancil mau masuk usia sekolah. Mana istrinya harus ke Larissa tiap 2 minggu untuk facial. Si kancil akhirnya kalap. Dia dateng ke rumah pak tani dan nyolong laptop pak tani. Akhirnya pak tani dan si kancil hidup bahagia. Tamat.”
Dasyat! Cerita karanganku ini bikin mereka tidur saking boringnya! Jadi aku ga perlu ngeluarin 20rbku untuk mereka. Aku jadi bayangin, saking mereka terinspirasi dengan kisah ini, suatu saat nanti mereka akan dateng ke rumah dengan bangganya.
“om, aku nyolong jemuran tetangga!”
“BAGUS! Kalo kamu chela?”
“habis nusuk perut yang punya jemuran pake gantungan baju!”
“GUD DOG!” jawabku sambil ngelus2 kepala mereka. Ponakanku dengan sukses menjadi kriminal tingkat akut.