Selasa, 13 Agustus 2013

WARIA

beberapa waktu lalu, aku dan temen-temen, sebut saja, arsen, panji dan danu, karena emang namanya begitu. bukan efek dari korban sodomi. bukan.. aku dan temen2 punya kebiasaan, pada hari jumat malam, nongkrong di kafe langganan kami. Ireng namanya. kenapa kami pilih tempat itu? yup! bener sekali! alasannya sama dengan kalo di tanya "kenapa anak kos makannya indomie pagi siang malem?" jawabannya tak lain tak bukan "NGIRIT"

ireng adalah kafe dengan bentuk minimalis, makanan minimalis dan dana minimalis. mungkin itu sebabnya beberapa bulan setelah terakhir kita kesana, ireng tutup dengan sendirinya. gulung tikar.

yup, cerita berlanjut. keinginan kita ke ireng ternyata tidak diridhoi oleh alam semesta. karena waktu itu ireng tutup. kami merubah tujuan kami ke kafe deket situ, namanya kafe 31. dan entah kenapa setelah beberapa bulan setelah terakhir kita kesana, kafe itu juga tutup. kami sempet mikir apa kami pembawa sial? tapi sepertinya bukan ah.. setidaknya kami sudah memantapkan hati kalo yang bikin sial itu temen kami kombed, sedangkan dia waktu itu ga ikut nongkrong. jadi mungkin itu sebabnya. kafe itu sial karena kombed yang tidak ikut nongkrong. itu sudah pasti sebabnya..

31 adalah kafe dengan harga 2x lebih mahal dari kafe Ireng. kalo biasanya kita bisa makan, ngemil dan minum di Ireng. dengan buget yang sama, kita cuma bisa minum dan nambah aer minum berupa es batu yang mencair seiring berjalannya waktu. kalo ditanya kenapa, skali lagi jawabannya "NGIRIT"

lalu apa hubungan semua cerita di atas dengan judul WARIA di posting ini, udah ga sabar? sabar.. masih ada waktu kok. kalo di tayangin tivi ini bisa kayak talent show waktu adegan "pemenangnya adalah....." dan yang paling menjengkelkan setelah itu dia bilang "setelah pesan-pesan berikut ini" lalu ada iklan.. lalu si pembawa acara bilang lagi "jadi pemenangnya adalah...." kita bisa mandi dulu, keliling komplek dulu, tidur, makan, bangun. baru deh pemenangnya disebut. belom lagi kalo grand finalnya dibikin dua episode kayak little miss indonesia. bikin gedeg

 waria import

 waria made in Indonesia

oke, kembali lagi ke cerita. setelah beberapa lama kami nongkrong, tiba-tiba seorang waria. eh tapi dia beneran seorang kan ya? dia pria tapi berdandanan wanita. berarti sedua dong. ato seonggok? ato sebatang? karena dia punya batang walo pengen jadi wanita? ah sudahlah

waria itu datang, berbadan kekar, seperti kuli angkat berat di pasar. tapi jalannya bagai manusia yang punya pegas di tiap sendinya. airodinamis. rambut keriting panjang berwarna coklat yang niscaya semua percaya kalo itu wig. bajunya longdress dengan ketek yang keliatan. bulu keteknya secuprit keriting. pake sepatu ber'hak dan tentu hormon testoteron tak bisa menyembunyikan bulu kaki dan bulu tangan yang tumbuh lebat di berbagai bagian tubuh. janggut dan kumis pun masih kelihatan. setidaknya dia sempat bercukur beberapa hari yang lalu. coba kalo engga? pernah liat indro warkop pake dandanan wanita tapi kumisnya tetep lebat? jangan lagi ada indro kedua di antara kita dah..

waria itu datang bawa kecrekan (aku ga pinter mendeskripsikan, minimalis aja ya) dari tutup botol softdrink yang dipipihkan, 5 buah dan di lubangi dengan paku. dan itu semua ditancapkan di sebongkah kayu seukuran dua kali genggaman tangan. dengan suara sengau, mas itu, eh mbak itu, eh apa ya, mbas aja ya.. gabungan antara mbak dan mas. mbas itu mulai meminta ijin

"misi om.. numpang ngamen..." dan kalimat barusan itu jelas tanpa perlu jawaban. kalo ga boleh, terima sendiri akibatnya. mau di lembutin berupa towelan di dagu ato di kasarin berupa memar di mata.
nyanyian pun mengalun, fales.. dia nyanyinya lagu D'masiv "tak ada manusia... yang terlahir sempurna" entah tu mbas nya denger lagu dari mana, mungkin kaset bajakan. karena lagunya itu dinyanyiin dia jadi ga karuan. dalam hati kami semua berjanji untuk ga download kaset bajakan lagi. sapa tau suaranya jadi kayak mbasnya itu..

setelah bait ke 3 dari nyanyian itu, panji mulai mual, aku mulai berkunang-kunang dan danu mulai botak, wait, itu udah dari sononya kan ya. berarti danu mulai mengeluarkan darah dari telinga. aku sekarang sadar bagaimana perasaan panji yang punya pacar suaranya fales. ternyata seperti ini. aku dalam hati berjanji untuk pergi ke greja rutin kalo suara ini berakhir secepatnya.

arsen melihat gelagat kami semua, akhirnya dia mengalah dan mengeluarkan dua ribuan, dia berhenti bernyanyi, tapi tak dinyana. si mbas nya malah kegirangan
 "makasih om.. aduh.. kalo ini sih buat dua lagu" dan dia pun menyanyikan lagu ke dua..
"gusti.."
"elu sih sen! ah!"
"maap teman-teman.. maapkan daku"
panji akhirnya ga tahan lagi, dia berinisiatip untuk minta berhenti "maap mas. udahan aja" dia ga tau kalo kata "MAS" adalah tabu di kalangan waria pada umumnya.
waria itu pun mencubit mulut si panji "ih..kamu ganteng2 mulutnya nakal..."
kami semua tabjub dibuatnya, antara geli mau ngetawain tapi merinding kalo disamperin.
"makasih ya om2.." mbas nya mulai mendekati kami satu persatu.

danu langsung mojok di tembok, ga kena colekan. fuk.. untung banget dia
arsen kena towelan di dagu
aku? mbasnya mendekat.. 1 meter.. aku langsung merapal ilmu mengusir lebah "PAIT!! PAIT!!" dan waria itupun berlalu.. HALELUYAH!

ternyata itu mbas nya itu kenal dengan pemilik toko. dan mengobrolah dia disana.. aku seneng setengah mampus karena maut baru saja melewatiku. semua rasa lega keluar bersama hembusan napas panjang. 5 menit berselang, ketika aku sedang mensyukuri atas kenikmatan lepas dari maut itu, ketika yang lain merasa iri kenapa cuma aku yang ga dijamah dengan mbas nya itu, saat itu sebuah tangan kekar menyelip dari daerah ketek kanan menuju tetek kananku yang aduhai ini..

seketika aku menjerit kayak waria itu.. aku tanpa persiapan, di zholimi oleh mbas nya itu. mbasnya ternyata cuma membuat kamuflase, ketika aku berfikir kalau maut sudah lewat, ternyata dia cuma mengambil jalan memutar, seolah-olah aku lupa dan memang beneran lupa kalau keberadaannya masih di sekitar situ.

yang laen tertawa cekikikan, temen-temen, pengunjung laen dan bahkan mbas nya itu. dia yang paling seneng di antara semuanya. sambil lari ngibrit,. dia ketawa dan melambaikan tangan. dia ga tau apa ya kalo tetekku masih perawan?

Rabu, 03 Juli 2013

BANDUNG!

27 – 30 Juni kemaren, aku piknik ke bandung bersama dengan temen-temen kantor. Bandung katanya terkenal dengan cewek cantiknya. Aku udah 3 kali ini ke bandung, dang a bisa di pungkiri kalo emang cewek-cewek asal bandung cantik-cantik dan putih. Tapi yang paling aneh adalah maskot bandung yang berupa gedung sate. Sate kan dari Madura kan ya? Kalo beneran yang terkenal cewek cantik. Harusnya yang ditusuk di gedung itu kan bukan sate. Tapi cewek cantik… kota yang aneh…

gedung sate


Anyway… kami pergi ke bandung menggunakan kereta Harina. Berangkat jam 9 malem. Hal yang sebaiknya jangan dilakukan waktu naek kereta adalah ke toilet. Dan sialnya aku melakukannya… di dorong dengan keinginan yang luhur untuk mengeluarkan sesuatu yang barusan aku makan. Aku dirundung keinginan untuk boker. Yup. Boker adalah hal terlarang kalo kamu mau naek kereta. Kenapa? Baeklah, kita cek dulu toilet di dalam kereta. Toilet kereta sebenernya seperti toilet pada umumnya. Ada jamban, tempat cuci tangan, semprotan pantat. Yang istimewa adalah jambannya yang langsung bolong dan semua yang dimasukan di sana akan langsung menuju rel kereta. Kurang keren? Bayangkan kalo kamu kebelet boker di kereta dengan kecepatan kereta 100 km/jam. Kereta akan goyang kanan kiri tak tentu arah. Begitu juga pantatmu ketika bertemu dengan jamban jongkok. Koordinat dalam menentukan lubang jamban harus tepat. Geser dikit. Belepotan kemana-mana. Perlu skill tinggi untuk menentukan arah angin, kekuatan pijakan saat jongkok, koordinat jatuhnya “the shit” dan juga kekuatan ngedennya.. kurang ngeden, salah koordinat, kereta goyang, belom kalo angin dari bawah berhembus. Wah pokoknya boker di kereta itu perlu skill tinggi. Penembak jitu aja kalah.. dan aku merasa bangga karena boker di kereta aku lakukan dengan sukses. Keluar toilet rasanya kek ada banyak orang yang tepok tangan. Aku berasa abis dapet piala citra sebagai actor ter ngeden tahun ini.. keren.

Sampe bandung jam 6 pagi. Lebih lama dari yang dijanjikan oleh tiket keretanya. Dari kereta kita langsung menuju ke hotel deket trans studio. Kalian bisa menebak kan kami nginep dimana? Masih ga bisa nebak? Aku kasih Clue nya. Yang pertama adalah sebelah trans studio. Yang ke dua adalah hotel. Benar sekali! Kita nginep di (sebelahnya) hotel mewah bintang 6 itu! Ibis… aku jg ketipu kok.. kirain di hotel trans itu kan? Beh…
Btw aku lupa memperkenalkan temen seperjalanan, kami emang ber 43 orang. Tapi yang sering menemani adalah orang-orang ini :


rian, mbak tita dan si ganteng


bagian belakangnya mas hendra, si ganteng, dani dan heru

Di hotel, aku se kamar bersama mas rian (yang pake jersey Milan gold) dan mas heru (yang kayak jokowi). Mas rian adalah pecinta Milan, pecinta IT dan pecinta alam… terbukti dari folder di ipodnya dia ada mbah dukun. Eh itu alam yang laen ding… sedangkan mas heru adalah KW supernya jokowi. Aku yakin kalo dia lomba mirip jokowi, dia bakal menang karena gaya ngomongnya pun mirip. Kek orang abis makan sagon 3 kwintal. Mendem-mendem gimana gitu…
Mas heru punya kebiasaan unik. Dia kalo benerin rambut perlu waktu lama. 30 menit aku nungguin dia mandi. 10 menit mandi. Sisanya benerin rambut hingga bisa kayak tintin. Itu pun masih
belom puas. Aku selese mandi 15 menitan. Dia masih benerin rambut di kaca yang laen. Ampe kacanya bosen… tapi aku kesian sama mas heru. Aku dan mas rian adalah patner dalam hal ngorok. Dan mas heru dengan sialnya tidur di tengah-tengah kami. Yup, terjadilah paduan suara antara kami berdua dan mas heru sebagai komposernya. Mas heru pulang dari bandung berjanji bakal ke dokter THT. Takut telinganya keluar darah…
Mas rian laen lagi. Dalam hal kamar mandi. Dia punya sound effect sendiri. 1 menit masuk kamar mandi. Langsung keluar suara “BBRRRRROOTTTTT!!” aku pikir bom amrosi terulang lagi. Ternyata suara pantatnya mas rian…

Hotel ibis memiliki lift yang ada lantunan lagunya… dasarnya aku emang penyanyi kamar mandi. Waktu sendirian di lift, aku ikut nyanyi lagu yang diputer. Pas banget I believe I can fly.

Kronologi :
lantai 11 : Pencet L (lobi) dan tiba-tiba lagunya kedengeran… aku nyanyi I believe I can fly *bergumam*
Lantai 9 : liftnya turun. Aku nyanyi makin kenceng
Lantai 7 : lift masih turun. Aku nyanyi kenceng pake mimic muka kek orang ngeden
Lantai 5 : lift buka. Aku nyanyi makin kenceng. Pake gaya terbang. Orang-orang di lantai 5 liatin. Bule, Chinese, Indonesia. Ga jadi masuk. Aku masih mempertahankan gaya terbang. Orang-orang masih liatin. Lift nutup.
Lantai 4 : kedengeran ketawa kenceng dari Lantai 5. Aku teriak sendiri “GGGUUUOOOOBBBLLLOKKK!”
Setelah ke jadian itu, aku ga mau lagi nyanyi di lift itu.. malunya…


Di bandung, kami ngikut tur dalam 2 wisata. Hari pertama adalah trans studio yang isinya mainan keluarga.  disini rombongan terbagi-bagi. aku bersama mbak tita dan suami, rian, dani, heru dan mas hendra...

Hari kedua adalah hari pembalasan buat para ibu-ibu. Wisata belanja. Bandung yang aku kenang 7 tahun yang lalu ga kek sekarang. Sana sini macet. Banyak pengemis. Kalo ceweknya sih masih cakep-cakep. Kini bandung kebanyakan mobil, jalanan juga sempit. Pemandangan dari lantai 11 hotel ibis pun kerasa sumpek karena banyak rumah tapi jalanan sempit…

tapi ngga enaknya bandung selalu tertutup dengan kehadiran temen-temen yang setia menemani. aku cari kondom Hape, ditemenin. mas rian cari baju, kita temenin. bahkan dani cari beha wacoal aja kita temenin. untung pas itu uangnya ga cukup. jadi kita terselamatkan dari rasa malu...
moment seperti ini susah dicari... seperti waktu yang ga akan menunggu. yang ada cuma memori dalam hati...
liburan di bandung kali ini.....sempurna karena menikmati indahnya Bandung bersama temen-temen...

Stasiun Bandung 

 Bandung dari Lantai 11

bawaan para gembel







Senin, 01 Juli 2013

Lika Liku Kantor Baru

BAWAHAN : bos saya laper nih bos. ga punya uang... bayarin makan ya?
ATASAN : wah.. aku pas ga bawa uang nih...
BAWAHAN : pake uangku dulu aja bos. besok ganti ya?
ATASAN : .........................

---------------------------------------------------------------------------

obrolan di atas terjadi oleh pesuruh dan pimpinannya.. ini berasa inseption, mimpi di dalam mimpi.. ini adalah pesuruhseption. disuruh pesuruh... sumpah aneh bener

Selasa, 11 Juni 2013

Mutasi

beberapa hari lagi, aku selaku pegawai di divisi SDM kantor pusat, akan segera di mutasi. Mutasi bukanlah proses berkembangnya DNA atau RNA ke arah yang lebih keren, mutasi bukanlah hasil dari gigitan laba-laba lalu tiba-tiba bisa ngeluarin jaring lewat pergelangan. bukan.. mutasi yang aku maksud adalah pindah tempat.

well, oke. setidaknya waktu aku dapet amplop berisi mutasi, aku emang ngebayangin disuruh masuk ruangan berisikan laba-laba hasil eksperimen.
ya sudah. mari kita kesampingkan mutasi DNA dan beralih ke mutasi pegawai.

aku yang tadinya berada di kantor pusat, akan dipersilakan belajar di cabang koodinator. banyak banget yang komentar langsung. dan aku yakin dengan kepedulian masyarakat Indonesia pada umumnya, yang komentar dibelakang lebih banyak. ga sedikit yang ngomong kepindahanku karena kerjaku ga becus. ga sedikit pula yang ngomong kepindahanku karena bikin cerwek-cewek ga bisa konsen saking gantengnya diriku. aku sudah berusaha mengarahkan opini publik ke yang nomor dua. tapi sepertinya masyarakat pada umumnya lebih suka fakta bahwa aku tidak becus kerjanya (ya iyalah)

banyak komentar masuk, seperti :
"kasian ya..." dan sampe sekarang aku bingung kenapa mereka kesian?

kenapa sih ya orang dipindah keluar kantor pusat dibilang kasian? analisisku sih bilang, kalo kerjaan di cabang koordinator lebih berat dan lebih ke masalah operasional. tapi beneran itukah mereka bilang kasian? mari kita cek. kalo beneran. maka orang kantor pusat lebih memilih kerja ringan dan ga ribet kan ya?
aku pernah baca kata-kata bagus :

"kalo kamu tidak kejam pada hidup kamu, maka hidup kamulah yang akan kejam pada dirimu"
seperti layaknya anak manja. orang tua selalu menuruti apa yang di inginkan si anak. di bantu. tapi tidak mendidik. dan si anak tidak akan dewasa. seperti itulah maksud dari quote barusan. setidaknya dalam pandanganku.

dan kalau pun mereka tetap bilang kasian.. siapa yang tau?
pernah ada kisah tentang keluarga yang kehilangan kudanya, tetangga pun berkomentar "kasian sekali"
tapi setelah waktu berselang beberapa hari, kuda itu kembali dengan membawa kuda lain sebagai pasangannya, tetangga pun berkomentar "wah beruntung sekali"
tak berapa lama, si pemilik menunggang kuda baru tersebut, karena kuda baru itu liar. si pemilik terlempar dan terjatuh hingga menyebabkan kakinya parah.. masih bilang "kasian sekali"? atau "wah beruntung sekali"?
kisah selanjutnya adalah, esok harinya terjadi perang dan semua laki-laki diharuskan ikut berperang. karena si pemilik sedang patah kaki. dia tidak ikut berperang.

dari kisah di atas bisa dibilang kita ga bisa berpikir satu sudut. kadang banyak hal yang baik untuk kita, tapi kita malah berpikir itu hal yang buruk.

aku di mutasi kawan.. cabang koordinator. bukanlah sesuatu yang buruk.. bukan pula suatu yang perlu dikasihani. aku siap menerima segala resiko. karena aku yakin Gusti Mboten Nate Sare