Kamis, 13 Juni 2019

SURAT UNTUK DIRIKU 15 TAHUN LALU




Surat untuk Diriku 15 Tahun Lalu

Hai icaq. Gimana kabarmu? Aku adalah dirimu 15 tahun yang akan datang. Jangan kaget begitu, kamu kan sudah sering melihat film Back to The Future atau film2 perjalanan waktu lainnya. Jangan kaget juga kalo kamu dimasa depan nanti bertambah berat badan 20 kilo. Tapi siapa peduli? Kita kan sama-sama ingin gendut hingga mencoba susu menggemuk badan kan? Yang nantinya akan sama-sama kita sesali karena gen kita sudah gemuk dari sananya.
Anyway. Aku dimasa depan tak kurang suatu apapun. Tetap ganteng dan menggemaskan. Melalui surat ini aku ingin memberikanmu nasehat. Yang kelak akan kamu syukuri. Oke kita mulai saja. Berikut nasehat-nasehat dariku untuk aku dimasa lalu. 15 tahun yang lalu.
1.     Nggak usah sok-sokan dengerin musik indie, musik punk ataupun musik reggae. Sungguhan. Nggak usah. Nggak usahlah beli kaset The Sigit, The upstairs dan music begituan lainnya. Kenapa? Karena dirimu di masa depan lebih senang mendengarkan musik “relaksasi suara alam” atau “musik terapi insomnia”. Jadi musik-musik yang sekarang kamu dengerin itu akan kalah pada waktunya dengan metabolisme tubuh. Insomnia adalah sahabatmu.
Kamu suka insomnia? Begadang sambil maen game sampe pagi? Atau sambil makan dua indomie dengan 2 telor di malam hari? Rasakan nanti ketika pulang sudah jam 9 malam dan besoknya harus berangkat pagi untuk kerja.
Aku sarankan mulailah mendownload musik “Oasis Meditasi”, dimasa depan musik itu akan menenangkan jiwamu dari godaan mengumpat grup keluarga yang diisi pendukung presiden fanatik, grup menebar hoax atau kebodohan orang-orang yang takut dengan symbol segitiga dan lingkaran.

2.     Metabolisme tubuhku tak lagi seperti dulu. Sapa tau kamu mau tapi sepertinya mustahil. Tapi sapa tau, mulailah berlari keliling lapangan deket rumah. Bukan. Bukan lapangan badminton. Tapi lapangan bola. Lumayan menjauhkan penyakit yang akan terjangkit di umurku sekarang. Makan kambing dikit jadi pusing. Makan sayur banyak jadi asam urat. Kurang minum jadi ambeyen. Pokoknya ribet deh.

3.     Nggak usah sok-sokan baca buku “poor dad rich dad” karya Robet Kiyosaki, “the secret” karya Rondha Byrne atau bahkan “belajar goblok dari bob sadino”. Nggak usah sok-sokan bermimpi terlalu muluk begitu. Dimasa depan nanti yang ingin kamu pelajari cuman “The Life Changing Magic Of Tidying Up” karya marie kondo dan hidup minimalism. Saranku mending kamu belajar hidup minimalism dari sekarang. Hidup minimalism itu kata keren dari hidup miskin. Jadi biasakan miskin tiap hari. Kurangi 1 lemari komik dan beberapa majalah porno di lemari bukumu. Kurangi semua hal. Karena inti dari minimalism dan metode marie kondo adalah tidak punya apa-apa.
Beneran. Hidup minimalism akan menyelamatkanmu dari istri yang suka bilang “barangnya lucu ya” tiap liat barang di Ace Hardware atau istri yang bilang “kayaknya kita harus beli tv tambahan deh mas buat kalo ada tamu dateng dan pengen nonton tv”. Percayalah. Bilang kamu penganut hidup minimalism dari umur 17 tahun. Bilang kamu adalah pemuka agama minimalism. Itu akan menyelamatkanmu dan dompet kita.

4.     Nggak usah sok-sokan pengen nonton bioskop sering-sering. Semua bisa kamu tonton di indoxxi.studio. SEMUANYA. Mau Hollywood sampe Bollywood, dari jepang sampe perancis. Dari film festival sampe film semi. Semua ada. Nggak usah tu ikut temen rame-rame nonton yang akhirnya cuman dibuat modus buat nemenin beberapa sejoli bisa ciuman di bioskop. Lagian kalopun dimasamu belom ada indoxxi.studio, tinggal tungguin aja filmnya di bioskop trans tv. Hemat bro. mayan buat beli saham google ato apple.
Dan yang terakhir.
5.     Nggak usah sok baik sama temen sebangkumu, bernama novian, dengan mengakomodir semua buku pelajaran. Dia bilang “aku ndak bisa beli buku dulu caq. Kakakku mo nikah. Duitnya aku hemat” dia bakal ngmg begitu terus bahkan sampe kelas 3. Sampe negeri api menyerang. Sampe kamu sadar kalo dia cuman pelit aja. Saranku fotokopi aja. Karena dikuliah nanti, kemampuan memfotokopi buku pelajaran adalah kemampuan bertahan hidup yang baik. Tapi ingat, nanti kalo kamu kuliah, jangan sok-sokan nyatet materi kuliah. Di semester 2, temen kamu yang pintar dan catatannya bagus, akan meminjamkan bukunya kesatu orang. Satu orang pindah ke orang lain. Begitu seterusnya sampe catetan si anak ilang. Akhirnya, temen kamu itu belajar dari fotokopian catetannya dia sendiri.

Semoga nasehatlku ini bisa jadi pedomanmu untuk menjalani hidup menjadi lebih baik. Dari aku 15 tahun yang akan datang untuk aku di 15 tahun yang lalu.

1 komentar: